SOL ISEG

Muqadimah
SOLISEG, rasanya nama kegiatan tersebut tidak akan terlupakan sampai kapanpun! Di sana campuran perasaan dan sensasi berkumpul, dingin, panas, gelap, terang, bahagia, sedih, bangga, kasih sayang kepada saudara, dan kesal pun ada. mungkin beberapa tahun lagi saya sudah melupakan kapan tepatnya SOL diadakan, tapi rangkaian kisah demi kisahnya tidak akan hilang dari rekaman batin ini.
Hari pertama, seseorang bernama Rizma memang tidak datang tepat waktu. Tapi itu tidak mengurangi keindahan kejutan-kejutan yang terjadi. Ketika adzan Isa berkumandang kaki ini baru menapaki anak tangga pertama menuju TKP. Dingin menusuk tulang, itu yang dibilang paman saat mengantar Rizma. Tapi hati ini tetap menanti-nanti senyuman saudaranya yang sudah terlebih dulu menuju SOL. Setelah sampai di depan tenda akhwat, Rizma mengucapkan salam pepisahan dan mencium tangan paman, sebagai pertanda bahwa petualangan dahsyat akan segera dimulai.
Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya Kang Chandra datang untuk menyampaikan beberapa nasihat dan petunjuk jalan. Ya, beliau berbicara mengenai kepemimpinan, kaderisasi, dan bagaimana caranya berjuang. Namun karena keterbatasan kemampuan mempertahankan konsentrasi mata, akhirnya Rizma tertidur. "Maaf kang, sebenarnya saya tidak bermaksud mendzalimi ilmu yang seharusnya saya terima"
Inilah Riyandi Rahman dan Kawan-kawan
Hari kedua, yang ceria. Games!!! iwa,vina, atun, ayu, anggun... dan satu lagi Rizma Riyandi Rahman. bergabung satu kelompok dengan mereka sangat mengasikkan. walaupun game pertama gagal, tapi game selanjutnya kita tetap berusaha untuk menang. baju basah tak masalah, kerudung kotor tak jadi beban, karena kita bersama ingin menang. ya seperti itu juga keadaan ISEG saat ini, seharusnya. Berkorban optimal, bersama, meraih cita. karena kita memiliki tujuan yang sama! Membumikan Ekonomi Islam!!!! apa artinya kita berada dalam organisasi yang sama jika kita tidak ikhlas untuk berkorban!! mengutip Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, "Semua mukmin wajib bershedekah (berkorban) dalam hidupnya,jika tidak bisa bersedekah dengan harta, maka bersedekahlah dengan lisan (ilmu), jika tidak bisa dengan lisan, maka bersedekahlah dengan amal (perbuatan)". Semoga itu yang sedang kita lakukan sekarang.
setelah game, sampailah kita pada titik ketawakalan. "Hendaknya seorang mukmin menjadi orang yang sederhana", itu yang disampaikan oleh KH.Sujai'i. realitas dan ilmu yang didapat memang harus disejajarkan. begitulah SOL saat itu. makan secara sederhana menjadi pembuktian, bahwa beginilah ekonomi islam. karena konsep utamanya adalah berbagi dan mengoptimalkan kebutuhan, bukan mencukupi keinginan.
di tengah lembah berwarna hijau itu, pikiran melayang menanti-nanti pertemuan dengan Kang Ali Sakti.
Pilih langit atau bumi?     
Saat yang dinanti-nanti akan segera tiba. tapi sebelum bertemu dengan Kang Ali terjadi diskusi hangat tentang kriteria presiden ISEG. topik yang sangat kusukai. beberapa saudara pun mempresentasikan kriteria sang presiden kelak. ada yang mengatakan harus tampan, lucu, IPK minimal 3 keatas, dan serentetan kriteria lainnya.
Akhirnya Kang Ali pun datang. beliau memberikan materi yang bisa dibilang lebih mirip kajian fikrah (kajian pemikiran). melihat Kang Ali, serasa mendapat jawaban tepat atas diskusi kita sebelumnya. ya, Ialah presiden ISEG yang luar biasa! tidak tanggung untuk yakin kepada Allah, dan Ikhlas kepada-Nya. sampai pada suatu saat beliau mengatakan, "berharaplah agar nama kita dikenal oleh masyarakat langit, bukan oleh masyarakat bumi". mungkin bagi sebagian orang itu hanya sepotong kalimat yang biasa saja, tapi di hati ini kalimat itu terus terngiang sampai sekarang. tak jarang tetesan demi tetesan air mata terjatuh hanya karena kalimat tersebut. setelah itu Kang Ali pun berseloroh, "mungkin 2 atau 3 tahun lagi antum semua akan lupa dengan apa yang saya sampaikan di sini".
Tapi sungguh!!! telinga ini mendengar dan hati ini merekam. Sya tidak akan lupa sampai kapan pun apa yang telah disampaikan Kang Ali saat SOL. sampai pada suatu hari nanti saya akan menghampiri Kang Ali sambil berkata, "saya tidak lupa pesan akang beberapa tahun lalu, dan inilah pembuktian saya untuk dikenal oleh masyarakat langit, sehingga ilmu hidup di dalam dada, bukan menghidupi saya. ya inilah buah memperjuangkan ekonomi islam".
Semoga Allah menyatukan hati orang-orang yang berjuang dengan ikhlas dijalannya (do'a Ustd. Arifin Ilham).
semoga dengan SOL ini ISEG menjadi tempat kita untuk mencapai tangga-tangga langit sana. insyaallah.....
apa yang antum pilih, langit atau bumi?

Komentar