sudah lama, tak ku tulis lagi perasaan ku di sudut-sudut blog ini.
bukan karena tak sempat, tapi karena waktu yg tak terprioritaskan untuk blog ini. aduhai,,, maafkan daku wahai blog. Dan mungkin baru sekarang ku tulis rangkaian rasa kembali di kotak tulisan ini. Teringat dengan sebuah kutipan rasa, yg mewakili kondisi pemimpin saat ini;
"Betapa dilematisnya menjadi seorang pemimpin, aku ingin marah tapi tak layak. ingin bercerita tentang rasa sedih dan resah, tapi tak pantas. Betapa aku harus mencoba memahami hati-hati yang berserakan dihadapaku tanpa permintaan timbal balik untuk dipahami. ya begitulah pemimpin....
Tapi apakah daku sedih akan hal ini? tentu saja tidak karena ini takdirku, yang indah dan membebani"
Namun sayang hanya orang-orang terhitung jari yang memahami hal ini.
Wahai pemimpin sadarlah,,,,

Komentar