Lebaran Tanpa Pulang

Lebaran Tanpa Pulang. Itu judul tulisan ini. Bukan tanpa alasan. Melainkan karena itu memang kondisiku sebenarnya sekarang.
Aku masih duduk di salah satu kursi di Kantor Biro Jogja Republika. Sedangkan besok adalah idul fitri. Sendirian.
Apa aku sedih? hmm, ya sedikit. Tapi santai saja. Aku masih bisa menguasai emosi. Aku masih bisa tersenyum lepas. Aku masih bisa menjadi aku!
Berpikir jauh ke depan. Mungkin tahun depan jarakku dengan rumah akan lebih jauh dari pada sekarang. Entah dimana, aku pun masih tak tahu. Namun ada satu keyakinan, bahwa diri ini bisa sampai di salah satu tempat tujuan.
Yup, aku ingin sekali belajar di Inggris, untuk jurusan manajemen stratejik dan analisis. Lagi-lagi bukan tanpa alasan. Melainkan karena aku benar-benar harus memperbaiki ilmuku di bidang itu. Jika tidak di inggris, aku ingin sekali belajar di Istanbul dengan jurusan yang sama. Wallahualam apa akan tercapai atau tidak.
Aku pergi bukan untuk memperkaya diri sendiri. Tapi justru untuk menyiapkan kemampuan memperbaiki. Aku hanya bisa tersenyum kecut saat ini. Ketika melihat sesuatu yang tak cocok dengan keharusannya. Aku masih belum bisa berbuat apa-apa sekarang.
Ke depan banyak sekali rencana yang ingin ku realisasikan. Terutama untuk menebus janji. Membayar budi. dan membalas kebaikan orang-orang yang telah berjasa dalam hidupku.
Semuanya hanya tentang 2K. Kampung dan Kampus.
Ah,,, aku sedang tak berkeinginan membicarakan rumah atau kampung halaman. Tapi aku sedang ingin membicarakan kampus. Tempat diri ini ditempa sekeras-kerasnya. Digembleng sesungguh-sungguhnya. Di kampus paling liberal dan paling sekuler di Indonesia. UNIVERSITAS PADJADJARAN!
Bukankah aku sudah berjanji untuk kembali ke sana pada guru-guruku.

Nyatanya Unpad Dipati ukur memang salah satu tempat yang kucintai. Karena di sana aku menemukan cinta.

Komentar