Masterpiece!
Tempo hari Umar bilang dia mau bikin masterpiece. Tidak lama kemudian muncullah karya berseri dengan topik "Perjandaan". Aku terkadang menerka-nerka apa yang dipikirkan pria bertubuh tinggi itu. Namun arah pikirnya melesat dan meliuk-liuk terlalu cepat. Imajinasinya sulit diikuti. Sering sekali ia membuatku tertawa lebar. Hingga aku pun ingin mengikuti keputusannya membuat masterpiece.
Dan hari ini, rampung sudah. Karya terbesarku telah sampai di tangan Kang Ipeng. Aku senang akhirnya tantangan itu berhasil ku lalui. Namun ini artinya aku harus segera pulang. Bagaimana pun aku tetap bangga menjadi bagian dari Republika.
Tempo hari Umar bilang dia mau bikin masterpiece. Tidak lama kemudian muncullah karya berseri dengan topik "Perjandaan". Aku terkadang menerka-nerka apa yang dipikirkan pria bertubuh tinggi itu. Namun arah pikirnya melesat dan meliuk-liuk terlalu cepat. Imajinasinya sulit diikuti. Sering sekali ia membuatku tertawa lebar. Hingga aku pun ingin mengikuti keputusannya membuat masterpiece.
Dan hari ini, rampung sudah. Karya terbesarku telah sampai di tangan Kang Ipeng. Aku senang akhirnya tantangan itu berhasil ku lalui. Namun ini artinya aku harus segera pulang. Bagaimana pun aku tetap bangga menjadi bagian dari Republika.
Komentar
Posting Komentar