Optimisme

Ini hari yang kesekian ribu dalam hidupku. Setiap pagi yang kutemui berbeda. Ada kalanya cerah, menyenangkan. Ada kalanya juga mendung, menyebalkan.

Tapi di beberapa pagi akhir-akhir ini, aku merasa ada sesuatu yang spesial. Ada aroma udara baru yang kucium, yaitu harum optimisme.

Awalnya aku berpikir aroma itu berasal dari tubuh dan bekas keringatku yang tercecer saat tidur. Namun ternyata bukan. Aroma itu berasal dari langit, tanah, dan air di Yogyakarta. Lebih makronya Indonesia.

Aku sebenarnya terheran, Entah kenapa aku dapat merasakan bau yang nikmat dari alam akhir-akhir ini. Mungkin ini datang dari keyakinan, atau bisa jadi kepasrahan kepada Tuhan. Yang jelas, aku harus bersyukur. Karena setiap hari, Allah SWT memberikan ketenangan yang semakin meneguhkan.

Komentar