Dia yang Muncul di Pertiga Malam

Ini tentang rasa hati yang tak pernah dimengerti siapapun. Lagi pula aku tak pernah ingin dimengerti. Tak perlu rasanya. Apalagi tergopoh-gopoh menuntut perhatian dari seseorang terkait hal ini.
Rasa dan pengalaman ini, cukup hanya aku dan Tuhan yang tahu. Rasa yang membuat jantungku terasa ngilu. Berdecit dan mencicit. Sekaligus bertanya-tanya mengapa dia selalu datang.

Malam (27/3)

Gelap. Lalu bertemu lagi dengan seekor makhluk berbulu, berwarna gading kekuningan bersih di bawah hamparan sinar bulan, yang kala itu jam telah menunjukkan pukul 03.15.
Ia kembali menatapku dalam takut. Sama seperti pertemuan-pertemuan yang telah lalu. Padahal aku sudah bersumpah, tak akan pernah melukai bahkan menyentuhnya. Namun yang terjadi seperti biasa. Ia kabur ke arah langit, lalu menyenggol dan menjatuhkan beberapa benda dengan terburu-buru.

#aku masih bingung, sebenarnya kau mahluk apa?

Komentar