Ini untuk yang ke sekian kalinya.
Seorang bapak yang sering kutemui tiap pagi di shelter bis tiba-tiba menyuruhku mendaftarkan diri sebagai Bupati. Sebenarnya ini bukan perkara abnormal bagiku.
Ini adalah hal lumrah. Sebelumnya sering aku bertemu dengan orang-orang yang secara mendadak menyarankanku dengan serius untuk menjadi kepala daerah. Padahal aku dan mereka baru saja berkenalan.
Termasuk teman-teman terdekatku. Mereka bilang aku mampu menciptakan perubahan. Begitulah alibi mereka yang senang merayu, lalu menjebloskanku pada tanggungjawab besar yang sebenarnya aku tak mau menerimanya.
Entah mengapa hari ini aku teringat pada saran-saran tersebut. Bukan karena ingin pula atau terdorong menjadi Bupati. Melainkan, berfikir mengenai motif mereka melontarkan saran tersebut. Yakni, perubahan.
Perubahanlah yang diinginkan segenap manusia di negeri ini. Perubahan yang mereka harapkan mampu membawa kesejahtetaan.
Harus ku akui, terkadang aku berhasrat untuk menciptakan perubahan dengan cara menjadi kepala daerah. Namun sekarang aku menyadari satu hal. Perubahan tak hanya selesai dengan dirimu menjabat suatu posisi di sebuah wilayah. Perubahan dapat kau ciptakan di mana pun dengan status sederhana sekalipun. Perubahan yang sebenarnya muncul dari keikhlasan. Ya keihlasan.
#Uraian ini memang abstrak, biarkanlah hanya aku yang memahaminya. Aku hanya sedang teringat akan takdir Tuhan. Dan mencoba mencintai mereka yang berhak ku cintai. Umat
Seorang bapak yang sering kutemui tiap pagi di shelter bis tiba-tiba menyuruhku mendaftarkan diri sebagai Bupati. Sebenarnya ini bukan perkara abnormal bagiku.
Ini adalah hal lumrah. Sebelumnya sering aku bertemu dengan orang-orang yang secara mendadak menyarankanku dengan serius untuk menjadi kepala daerah. Padahal aku dan mereka baru saja berkenalan.
Termasuk teman-teman terdekatku. Mereka bilang aku mampu menciptakan perubahan. Begitulah alibi mereka yang senang merayu, lalu menjebloskanku pada tanggungjawab besar yang sebenarnya aku tak mau menerimanya.
Entah mengapa hari ini aku teringat pada saran-saran tersebut. Bukan karena ingin pula atau terdorong menjadi Bupati. Melainkan, berfikir mengenai motif mereka melontarkan saran tersebut. Yakni, perubahan.
Perubahanlah yang diinginkan segenap manusia di negeri ini. Perubahan yang mereka harapkan mampu membawa kesejahtetaan.
Harus ku akui, terkadang aku berhasrat untuk menciptakan perubahan dengan cara menjadi kepala daerah. Namun sekarang aku menyadari satu hal. Perubahan tak hanya selesai dengan dirimu menjabat suatu posisi di sebuah wilayah. Perubahan dapat kau ciptakan di mana pun dengan status sederhana sekalipun. Perubahan yang sebenarnya muncul dari keikhlasan. Ya keihlasan.
#Uraian ini memang abstrak, biarkanlah hanya aku yang memahaminya. Aku hanya sedang teringat akan takdir Tuhan. Dan mencoba mencintai mereka yang berhak ku cintai. Umat
Komentar
Posting Komentar