Mantan Bupati Sleman, Arifin Ilyas, Penyusun Semboyan SEMBADA



SLEMAN -- Meskipun usianya telah melebihi kepala tujuh, Arifin Ilyas tampak masih sehat dan bugar. Ia masih mampu berjalan ke sana ke mari, dan berbicara dengan suara yang lantang.

Bahkan sebagai mantan Bupati Sleman, pria empat anak itu masih mampu menjelaskan secara gamblang rencana pembangunan yang dijalankannya pada tahun 1990-an.

"Dulu semangat membangun rakyat di kabupaten itu masih rendah. Dulu masih banyak sekali orang miskin," kata Arifin pada Republika, Kamis (12/5). Namun seiring berjalan waktu, pemerintah pun mulai menyadari bahwa pembangunan yang paling utama harus dilakukan terhadap sumber daya manusia di daerah.

Maka itu, di masa kepmimpinannya, Arifin berusaha memberikan kesempatan bagi rakyat untuk terlibat dalam pembangunan. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk membangun daerah. Dengan begitu, kesejahteraan rakyat di berbagai bidang dapat dicapai.

"Kita berikan kesempatan pada rakyat untuk membangun. Karena yang membangun memang harusnya rakyat, bukan kita. Sementara kita kan hanya memimpin dan mendampingi," kata Arifin. Salah satu caranya untuk membangkitkan semangat rakyat adalah dengan membuat semboyan Sleman SEMBADA.

Menurut Arifin setiap hurup dari semboyan tersebut memiliki makna. Pertama 'S' yang berarti sehat dan sejahtera. Kedua 'E' yang berarti edi (cantik) dan elok. Ketiga 'M' yang merupakan kepanjangan makmur dan merata. Keempat, 'B' artinya bersib dan berbudaya. Kelima, 'A' adalah agamis.

"Ini cita-cita besar yang kami tanamkan pada masyarakat," ujar pria asal Bangkabelitung itu. Ia mengatakan, semboyan Sembada merupakan bentuk lain dari rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Sleman.

Ia mengatakan, usai masa jabatannya selesai, Sleman memang belum bisa merealisasikan seluruh arti dari semboyan tersebut. Bahkan sampai saat ini pun demikian.

Di sisi lain, semboyan SEMBADA memang memiliki cita-cita yang tinggi untuk dicapai. Cita-cita tersebut tidak akan dapat dicapai dalam waktu singkat, maka itu Arifin sengaja mewariskan semboyan tersebut pada bupati selanjutnya.

"Entah kapan SEMBADA dapat dicapai, sampai bupati ke-50 pun belum tentu bisa dicapai. Tapi yang penting kita sudah tinggalkan warisan," katanya.

Meski demikian, pria yang menjabat bupati dua periode itu meminta agar semua elemen pemerintahan Sleman tetap optimis untuk mencapai cita-cita yang telah disusunnya. (Rizma Riyandi)

Komentar