Sepertinya benar katamu, Ayub. Cinta itu berlebihan. Bukan sesuatu yang harus terus diikuti. Jangan selalu pakai naluri, tapi pakailah akal ketika memutuskan untuk mencintai.
Hmm, sorry Yub. Waktu kamu bilang soal itu saya cuma ketawa sambil bilang, "Kamu belum pernah jatuh cinta sih. Makanya berpikir gitu."
Tapi sekarang sepertinya kata-katamu benar. Karena menjaga pikiran untuk tetap rasional akan memperkuat hati. Setidaknya hati tidak akan mudah sakit dan jatuh dalam kekecewaan.
Lagipula mengapa aku harus kecewa dengan tingkah polah dan pemikiran orang lain. Bukankah aku ini manusia yang merdeka.
Kehidupanku tidak pernah terkait atau bertumpu pada orang lain. Sebab akulah pemegang kuasa atas diriku sendiri.
Biarkan ia bebas dengan keputusannya. Dan aku hidup dengan pilihanku. Dari lima ratus pilihan, siapapun tidak berhak menuntutku.
Ayo ringankan beban kepala. Hidup ini masih panjangan.
Komentar
Posting Komentar